Di era globalisasi seperti saat ini, banyak sekali dampak negatif bagi generasi muda, terutama kita sebagai seorang pelajar. Salah satu yang sering kita temui adalah maraknya perokok di kalangan pelajar, terutama siswa-siswi SMA.
Kita sebagai siswa yang terpelajar, tentu mengetahui bahwa merokok dapat menganggu kesehatan. Karena di dalam rokok itu sendiri, menyimpan jutaan racun yang siap membunuh manusia. Zat-zat yang berbahaya antara lain 90% kandungan rokok berupa gas karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, dan amoniak. Serta 10% yang lain berisi partikel berbahaya seperti nikoton, tar, benzopiren, fenol, dan kadmium. Namun pada kenyataannya, bahaya-bahaya dari rokok tersebut tidak terlalu dipusingkan oleh perokok-perokok aktif.
Perokok-perokok aktif tersebut tidak hanya didominasi kaum bapak-bapak ataupun orang dewasa. Tetapi bisa kita lihat sendiri, pelajar SMA atau bahkan SMP sudah ada yang menjadi perokok. Mungkin mereka beranggapan bahwa merokok adalah suatu hal yang keren dan bisa membuat mereka lebih mudah untuk bergaul. Dan yang tidak merokok adalah anak-anak yang cupu (culun punya), kuper (kurang pergaulan), dan tidak gaul.
Tentu saja sangat menyakitkan bagi kita yang mengetahui kenyataan ini. Kita kadang merasa bersimpati, sedih, marah, bahkan juga kecewa mengapa teman-teman kita sendiri telah menjadi seperti itu. Namun kita tidak hanya bisa meratapi suatu kondisi sperti ini, atau hanya berdiam diri.
Sudah menjadi sebuah kewajiban dan tangggung jawab besar yang harus dilakukan untuk mengingatkan teman-teman yang merokok. Bisa dimulai dengan usaha penerangan atau penyuluhan tentang bagaimana racun-racun dalam rokok bisa menghancurkan fungsi-fungsi organ dalam tubuh kita. Selain itu, sebagai remaja hendaknya mengisi hari-hari yang dijalani dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat, seperti lebih sering mengikuti ekstrakulikuler yang sesuai dengan minat dan hobi kita. Selain menyehatkan dan menyenangkan, kita akan mendapat banyak teman baru dari lingkungan yang sehat. Waktu yang ada tidak terbuang percuma dengan hal-hal yang tidak berguna. Sehingga, tidak ada waktu lagi bagi para pelajar untuk berkumpul dengan teman-teman yang “nakal” dan merokok.
Peran teman sebagai orang terdekat juga sangat menentukan. Jika kita tidak sengaja melihat atau memergoki teman yang sedang merokok, jangan langsung menghampiri dia dan teman-temannya kemudian memarahinya. Saat bertemu keesokan harinya, kita bisa berbincang-bincang dengannya saat dia tidak dalam keadaan merokok. Kita juga bisa langsung mengingatkannya tentang bahaya merokok. Tentu saja dengan bahasa yang ringan, dan sedikit bercanda, juga bisa dengan nada-nada yang menyindir tetapi tidak menyakitkan hati teman kita itu. Jika ia sedang ada masalah, kita sebagai teman terdekatnya harus semakin memperhatikannya agar dia tidak terjerumus ke lubang yang salah. Kita sebagai sahabatnya juga harus selalu bisa menjadi contoh yang baik dalam berpola hidup sehat. Kita bisa mengajaknya untuk jalan-jalan, melakukan hal-hal yang menyenangkan untuk refreshing daripada ia menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan teman-temannya dan merokok.
Sebenarnya, teman-teman kita yang merokok merupakan luapan emosi dari masalah-masalah yang sedang ia alami. Dan ia butuh seorang teman untuk memotivasinya. Disinilah, kita, sebagai teman dan sahabat yang baik berperan cukup penting untuk selalu ada untuknya. Membantunya, mengingatkannya, serta terus memberi dorongan dan motovasi agar dia menjadi lebih baik lagi.
Tentu saja sangat menyakitkan bagi kita yang mengetahui kenyataan ini. Kita kadang merasa bersimpati, sedih, marah, bahkan juga kecewa mengapa teman-teman kita sendiri telah menjadi seperti itu. Namun kita tidak hanya bisa meratapi suatu kondisi sperti ini, atau hanya berdiam diri.
Sudah menjadi sebuah kewajiban dan tangggung jawab besar yang harus dilakukan untuk mengingatkan teman-teman yang merokok. Bisa dimulai dengan usaha penerangan atau penyuluhan tentang bagaimana racun-racun dalam rokok bisa menghancurkan fungsi-fungsi organ dalam tubuh kita. Selain itu, sebagai remaja hendaknya mengisi hari-hari yang dijalani dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat, seperti lebih sering mengikuti ekstrakulikuler yang sesuai dengan minat dan hobi kita. Selain menyehatkan dan menyenangkan, kita akan mendapat banyak teman baru dari lingkungan yang sehat. Waktu yang ada tidak terbuang percuma dengan hal-hal yang tidak berguna. Sehingga, tidak ada waktu lagi bagi para pelajar untuk berkumpul dengan teman-teman yang “nakal” dan merokok.
Peran teman sebagai orang terdekat juga sangat menentukan. Jika kita tidak sengaja melihat atau memergoki teman yang sedang merokok, jangan langsung menghampiri dia dan teman-temannya kemudian memarahinya. Saat bertemu keesokan harinya, kita bisa berbincang-bincang dengannya saat dia tidak dalam keadaan merokok. Kita juga bisa langsung mengingatkannya tentang bahaya merokok. Tentu saja dengan bahasa yang ringan, dan sedikit bercanda, juga bisa dengan nada-nada yang menyindir tetapi tidak menyakitkan hati teman kita itu. Jika ia sedang ada masalah, kita sebagai teman terdekatnya harus semakin memperhatikannya agar dia tidak terjerumus ke lubang yang salah. Kita sebagai sahabatnya juga harus selalu bisa menjadi contoh yang baik dalam berpola hidup sehat. Kita bisa mengajaknya untuk jalan-jalan, melakukan hal-hal yang menyenangkan untuk refreshing daripada ia menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan teman-temannya dan merokok.
Sebenarnya, teman-teman kita yang merokok merupakan luapan emosi dari masalah-masalah yang sedang ia alami. Dan ia butuh seorang teman untuk memotivasinya. Disinilah, kita, sebagai teman dan sahabat yang baik berperan cukup penting untuk selalu ada untuknya. Membantunya, mengingatkannya, serta terus memberi dorongan dan motovasi agar dia menjadi lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar