Rabu, 07 Maret 2012

Ungkapan yang Tak Terungkap


Baris demi baris kurajut dalam kisah di lubuk angan ...

Puisi - puisi karyaku :)
 
SENANDUNG HATI

Kepada angin ku bertanya
Kepada malam ku berpasrah
Kepada bintang ku memohon
Dalam kabut ku bersembunyi
Dalam hujan ku bersenandung
Ke mana lagi ku harus bersembunyi
Ke mana lagi ku harus berlari
 
Dalam kehampaan
Apa ku harus tersenyum
Apa ku harus marah
Ataukah ku harus rela meneteskan bulir-bulir air mata ku?

Namun angin hanya mendesau
Malam hanya membisu
Kabut hanya mendesah
Dan hujan hanya bisa membasahi relung jiwaku

Inikah garis hidup yang harus ku perjuangkan ?
Tapi, ke mana kasih saying itu pergi ?
Di mana cinta itu bersembunyi ?
Mengapa kesetiaan hanyalah bualan hati ?

Galau hatiku saat suara membisikiku bahwa
Cinta itu suci
Cinta itu bunga hati
Cinta itu pelangi
Cinta itu kekuatan
Cinta butuh pengorbanan
Cinta itu kesedihan
Tapi cinta hanyalah jebakan

Kapan ku kan menemukan arti cinta yang sesunggguhnya?
Kapan ku kan menemukan arti persahabatan yang sejati?
Kapan ku kan menemukan arti kesetiaan yang sebenarnya?
Apakah memang ku harus menunggu hingga kefanaan dunia ini berakhir ?

TUHAN MENYAYANGIMU, KAWAN

Kawan,
Ku ingat senyum manismu selalu

Ku tertawa melihat polahmu
Dan kadang ku marah karenamu
            
Tapi kita hanya manusia, kawan
Tak pernah lepas dari belenggu
Setan dan Malaikat

Kita hanya manusia, kawan
Saat iblis merasuk kalbu
Kita hanya tertunduk

Dia memang jahat!!
Dia yang selalu menggodamu
Memaksa dan terus merusakmu
Menghancurkan semua mimpimu dulu
Lepaskan kawan!!Lepaskan!!

Kawanku sayang,
Tuhan masih menyayangimu
Dan ku selalu disampingmu
Menunggumu, kembali seperti dulu


JERITAN KOLONG JEMBATAN

Rumah-rumah bak istana
Pakaian sutra nan indah
Lembaran uang yang seakan memaksa kita untuk tunduk kepadanya
Memaksa kita untuk berkata tak kan bisa hidup tanpa uang

Akankah ku dapat merasakan itu semua?
Ku hanya seorang anak manusia
Sebuah batu hitam dan kusam
Yang berada di tengah-tengah mutiara nan indah dan berkilau
Yang hanya bisa merasakan
Tidur beralaskan tanah basah
Pakaian dari selembar kain usang
Dan kardus bekas sebagai teman bermainku

Sekolah ?
Uang saja ku harus mengaisnya di tengah jalan
Bersahabat dengan panasnya mentari dan dinginnya hujan
Bahkan ku harus merangkai berlembar-lembar kardus dan seng
Dengan peluh dan air mata
Agar dapat berdiri sebuah istana untukku

Mungkin kau menganggap istanaku sebagai sampah
Namun bagiku ini adalah sebuah istana emas
Yang telah memberiku segenap cinta dan kasih sayang
Yang tak ternilai harganya

Dengan air mata yang terus mengalir
Apa yang dapat kulakukan ?
Ku hanya dapat tersenyum
Senyum pilu, senyum getir…
Tapi, ku takkan pernah mengeluh
Karena memang inilah sebuah perjuangan hidup
Yang tetap harus ku jalani



KITA DISINI UNTUK DUNIA KEMBALI TERTAWA

Saat duniaku tertawa
Sudahlah setanpun tersenyum
Temaram senja yang menghadang
Luluh lantak darah mewangi

Semua omong kosong dan perbuatan pengecutmu

Kau tak kan pernah tahu tentang kehidupanku
 

Kita bukan mereka
Dan kubenci semua yang tak pasti
Injak kesombongan dan keangkuhannya
Hantam ketidakpastian diri
Pengecut bukanlah jati diri


Pertarungan abadi setan malaikat
Surga dan neraka menanti
Ku dengar malaikat bernyanyi
Kegembiraan ini tak kan pernah ada

Dari indahnya malam yang tak akan pernah kulupakan
Sejuta mimpi yang tertunda
Saatnya ku beristirahat
Langkahku tak berarti tanpamu

Dan kami di sini
Kubersumpah tuk menjadi lebih baik
Berpeluh dan tak pernah menyerah
Selamat tinggal kekecewaan
Harus percaya tak ada yang sempurna
Dan dunia kembali tertawa




Tidak ada komentar:

Posting Komentar